www.YARSIPONTIANAK.COM (JAKARTA) – Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) dan World Bank telah menandatangani Cover Letter proposal Indonesia untuk dana pandemi di Gedung Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Jakarta pada hari Rabu (17 Mei 2023) lalu.
Penandatanganan proposal dilakukan oleh Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Kepala Badan Standardisasi Instrumen Pertanian Kementerian Pertanian Fadjri Jufri, Sekretaris Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional Nur Tri Aries Suestiningtyas, Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup Kehutanan Satyawan Pudyatmoko, dan Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste Satu Kahkonen.
Proposal yang ditandatangani hari ini adalah salah satu persyaratan pengajuan dana pandemi untuk menunjukkan komitmen kolektif pemerintah Indonesia dalam menghadapi pandemi. Proposal ini merupakan langkah penting bagi kita semua untuk menunjukkan kolaborasi kesehatan yang kuat.
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan proposal tidak hanya dimiliki oleh Kementerian Kesehatan tetapi milik Bersama. Setelah proposal ini ditandatangani, kami akan mengirimkannya melalui portal dana pandemi.
Diharapkan hibah dana pandemi bisa diberikan kepada Indonesia. Sementara komunikasi dan koordinasi lintas kementerian tetap dilanjutkan untuk membahas rencana kerja sama sebagaimana tertuang dalam proposal.
“Penandatanganan proposal Indonesia untuk dana pandemi ini menandai tonggak penting bagi kita semua dalam proses penyusunan proposal ini dan juga dalam upaya bersama untuk mempersiapkan negara kita dengan lebih baik dalam mendeteksi dan menangani pandemi di masa depan,” ujar Menkes Budi.
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani mengatakan penandatanganan proposal Indonesia untuk dana pandemi ini merupakan momen yang baik untuk kesiapsiagaan menghadapi pandemi yang akan datang. Belajar dari pandemi sebelumnya bahwa Indonesia membutuhkan kekuatan secara finansial untuk menghadapi pandemi.
“Sebagai sebuah negara, tidak boleh mengabaikan begitu saja terhadap pandemi. Dana pandemi menjadi bagian dari solusi kesiapsiagaan dalam menghadapi pandemi yang akan datang,” ungkap Menkeu Sri Mulyani.
“Hampir semua ahli mengatakan bahwa pandemi sebelumnya tidak akan menjadi pandemi terakhir. Jadi bersiap adalah hal terbaik ,” tambah Menkeu.
Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste Satu Kahkonen mengapresiasi Indonesia atas pencapaian ini.
“Sekarang Indonesia mencoba untuk memanfaatkan dana untuk pandemi, dan pemerintah telah menyusun proposal yang sangat baik. Dan itu adalah proposal yang menurut pandangan kami, di Bank Dunia, dapat menjadi contoh bagaimana dana pandemi dapat mendukung kesiapsiagaan dan respons pandemi,” ucap Kahkonen. (Sumber : Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI).
Editor : Humas Yarsi Pontianak